RANGKUMAN PROFESI KEPENDIDIKAN

Posted by : Teni Setiani di 05.15 RANGKUMAN PROFESI KEPENDIDIKAN
Sumber : PROFESI KEPENDIDIKAN
Oleh : Prof. Dr. H. Hamzah B.Uno, M.Pd
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Dosen : Eni. Marlina, Drs, M.Pd



Disusun oleh : Teni Setiani ( 2108090278 )
Program Studi :

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2010

Berbagai Masalah yang Berpengaruh pada Pendidikan
Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa,ini dihadapkan pada berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.
Berkenaan dengan hal itu, kita pun memiliki agenda masa depan untuk membuat tatanan internal baru dalam tubuh bangsa Indonesia. Reformasi wujud pertaubatan kita secara total terhadap berbagai kesalahan yang kita lakukan selama ini.

 Visi Pendidikan
Hendaknya diarahkan untuk menyesuaikan terhadap perubahan paradigma tersebut. Pelaksanaan pendidikan selama ini yang banyak diwarnai dengan pendidikan sarwa negara ( State Driven ) dimasa yang akan dating harus berorientasi pada aspirasi masyarakat (Putting Customers first ).Pendidikan harus mengenali siapa pelangannya, dan dari pengenalan ini pendidikan memahami apa aspirasi dan kebutuhan merek, baru ditentukan sistem pendidikan, macam kurikulumnya, dan pengajarnya. Dimasa depan demokrasi dalam bidang pendidikan harus menjadi rujukan bagi praktik demokrasi di Indonesia. Kita harus mampu hidup dalam suasana schooling and working I democratic state. Visi ini harus ditempuh melalui system pendidikan kita diwaktu-waktu yang akan dating. Visi pendidikan yang berikutnya yang perlu pula memperoleh perhatian ialah meletakan information technology yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan.

 Paradigma Pendidikan
A. Pendidikan sebagai proses Pembebasan
B. Pendidikan Sebagai Proses Pencerdasan
C. Pendidikan Menjungjung Tinggi Hak-Hak Anak
D. Pendidikan Menghasilkan Tindak Perdamaian
E. Pendidikan Anak Berwawasan Integratif
F. Pendidikan Membangun Wadah Persatuan
G. Pendidikan Menghasilkan Manusia Demokratis
H. Pendidikan Menghasilkan Manusia yang Peduli Terhadap lingkungan
I. Sekolah Bukan Satu-Satunya Instrumen Pendidikan

 PROFESIONALISME GURU
Menurut Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc lendon (This is Teaching:10) ”Teacher is professional person who conducts classes” yang artinya urur adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas jadi kesimpulannya Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, membimbing peserta didik.
Sedangkan orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar para peserta didik dapat dbelajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keakhlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.

 Beberapa prinsip mengajar agar guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, adaah sebagai berikut:
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pembelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik ( kegiatan apersepsi ), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulanghinga tahapan peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/ atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati, meneliti/,dan menyimpulkanpengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

Kompetensi dan Tugas Guru
1. Kompetensi Keprofesionalan
Adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil,
Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru:
a. Kompetensi Pribadi
Memiliki pengetahuan yang dalam tentang materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu juga mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik serta kemampuan untuk memperlakukan mereka secara individual.
b. kompetensi Sosial
Adalah menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan linkungan mereka (orangtua, tetangga, sesama teman).
c. Kompetensi Profesional mengajar:
1. Merencanakan Sisitem Pembelajaran
-Merumuskan tujuan
-Memilih prioritas materi yang akan diajarkan
-Memeilih dan menggunakan metode
-Memilih dan menggunakan metode sumber belajar yang ada
-memilih dan menggunakan media pembelajaran
2. Melaksanakan Sistem Pembelajaran
-Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat
-Menyajikan urutan pembelajaran yang tepat
3. Mengevaluasi Sistem Pembelajaran
-Memilih dan menyusun jenis evaluasi
-Melaksanakan Kegiatan evaluasi
Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses
-mengadministrasikan proses evaluasi
4. Mengembangkan Sistem Pembelajaran
-Mengoptimalisasi potensi peserta didik
-Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri
-Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut

 Sedangkan Kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen Depdiknas(1999) sebagai berikut:
1) Mengembangkan Kepribadian
2) Menguasai landasan pendidikan
3) Menguasai bahan pelajaran
4) Menyusun program pengajaran
5) Melaksanakan program pengajaran
6) Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakan
7) Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
8) Menyelenggarakan program bimbingan
9) Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat
10) Menyelenggarakan administrasi sekolah


 Seperangkat Tugas Guru
Menurut Uzer (1990) jenis tugas guru yakni;
Tugas guru sebagai suatu profesi meliputi mendidik dalam arti meneruskan dan mengembangkan nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan iptek sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan peserta didik. Tugas guru dalam bidan kemanusiaan meliputi bahwa guru disekolah dapat menjadi orang tua kedua dan dapat memahami peserta didik dengan tugas perkembangannya mulai dari sebagai mahluk bermain (homoludens), sebagai mahluk remaja/berkarya (homopither), dan sebagai mahluk berfikir/dewasa (homosapien).

 Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka
Beberapa peranan guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan oleh Moon (1989), yaitu sebagai berikut:
1) Guru Sebagai Perancang Pembelajaran
• Membuat dan memrumuskan TIK.
• Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensip, sistematis, dan fugsional efektif.
• Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
• Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam pengajaran.
• Media, dalam hal ini guru b erperan sebagai mediator dengan memerhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif dan efisien, kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.
2) Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran (Manager Of Intruction)
Tujuan umum pegelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belaja, menyediakan kondisi-kondisi yang memunkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang dihrapkannya.
3) Guru Sebagai Pengarah Pembelajaran
Guru mempunyai tugas sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan mengajar. 4 hal yang dapat dikerjakanguru dalam memberikan motivasi adalah sebagai berikut:
-Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar.
-Menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
-Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsan pencapaian prestasi yang lebih baik dikemudian hari.
-Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
4. Guru Sebagai Elevator ( Evaluator of student Learning )
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektifitas, dan efisien dalam proses pembelajaran.
5. Guru Sebagai konselor
Adalah dia diharapkan akan dapat merespons segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran.
6. Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum
Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada factor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru.
7. Guru Dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Proses pembelajaran yang memiliki kadar pembelajaran tinggi didasarkan atas posisi dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar professional.
8. Tugas dan Tanggung jawab Guru
-Mampu menjabarkan bahan pembelajaran kedalam berbagai bentuk cara penyampian
-Mampu merumuskan tujuan pembelajaran kognitif tinggkat tinggi
-Menguasai berbagai cara belajar yang efektif
-Memiliki sifat yang positif terhadap tugas profesinya
-Terampil dalam membuat alat peraga pembelajaran
-aterampil dalam menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran
-Terampil dalam melakukan interaksi dengan peserta didik
-Memahami sifat karakteristik para peserta didik
-Terampil dalam menggunakan sumber-sumber belajar yang ada
-Terampil dalam mengelola kelas
Syarat Guru yang Baik dan Berhasil
-guru harus berijazah
-Guru harus sehat jasmani dan rohani
-Guru harus bertakwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik
-Guru haruslah yang bertanggung jawab
-Guru di Indonesia haruslah berjiwa nasional

 Kondisi dan Asas Untuk Belajar yang Berhasil
1. Persiapan Sebelum Mengajar
2. Sasaran Belajar
3.Susunan Bahan Ajar
4. Perbedaa Individu
5. Motivasi
6. Sumber Pengajaran
7. Keikutsertaan
8. Balikan
9. Penguatan
10. Latihan dan Pengulangan
11. Urutan kegiatanBbelajar
12. Penerapan
13. Sikap Mengajar
14. Penyajian di Depan Kelas

 Metode Penyampaian
1. Keunggulan Metode Penyampaian
a. Ceramah/ format penyajian lainnya
b. Diperlukan upaya pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian ceramah
c. Berbicara di depan kelas, untuk menambah wibawa
d. Informasi dapat disajikan dengan dengan metode penyajian daripada dngan metode lainnya
e. dapat melayani sejumlah siswa dalam waktu yang sama, yang jadi pembatas hanyalah ukuran ruangan.
f. menambah bahan baru sebelum atau ketika pengajar menyajikan bahan ajar.
g. Metode komunikasi informasi
2. Kelemahan Metode Penyajian
a. Siswa dibatasi keikutsertaannya
b. pengajar diwajibkan menyajikan bahan ajrnya dengan cara yang menarik
c. Ketika guru memberikan ceramah, hendaknya siswa memperoleh pengertian yang sama
d. apabila ada pertanyaan, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa terpaksa menunggu sampai pertanyaan itu terjawab
e. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa
f. Terbukti, bahan penyajian lisan saja hanya dapat diingat dalam jangka waktu pendek
g. Penyajian bukan metode yang diterapkan untuk keterampilan psikomotor
3. Penerapan
a. Sebagai pendahuluan
b. Bertujuan untuk memberikan semangat
c. Untuk menyampaikan informasi
d. Untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir
e. Sebagai narasumber
f. Untukmemberikan kesempatan kepada siswa menyajikan laporan di depan kelas
g. Sebagai ikhtisar / rangkuman
4. Rencana Keikutsertaan
a. Interaksi aktif
b. kerja di tempat
c. Kegiatan berpikir lain
E. Belajar Mandiri
1. Ciri
2.keunggulan
3. Kelemahan
4. Tata Cara
5. Contoh
6. Kontrak Siswa
7. Buku ajar/ lembar Kerja
8.Buku Belajar Mandiri / Pengajaran Berdasarkan Komputer
9. Pita Rekaman Suara/ Lembar Kerja
Media Pandanf/ Lembar Petunjuk
11.Sistem pengajaran Perseorangan(Personalized System of Intruction)

 KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU
 Spencer membagi 5 karakteristik kompetensi sebagai berikut:
1. Motif ;Sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu
2. Sifat ;Karakteristik fisik
3. Konsep diri ; sikap, nilai, dan image diri
4. pengetahuan ; informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu
5. Keterampilan ; Kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental
 4 Kompetensi Guru Menurut Cooper:
1. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku
2. mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi dibinanya
3. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang dibinanya
4. Mempunyai keterampilan teknik mengajar.
 3 Kompetensi Guru Menurut Nana Sudjana:
1. Kompetensi bidang kognitif
2. Kompetensi bidang sikap
3. Kompetensi Perilaku/ performance
 Menurut Crow dan Crow, Kompetensi Guru Meliputi:
1. Penguasaan subjectmatter yang akan diajarkan
2. Keadaan fisik dan kesehatannya
3. Sifat-sifat Pribadi dan kontrol emosinya
4. Memahami sifat hakikat dan perekmbangan manusia
5. Pengtahuan dan kemampuannya untuk menerapkan prinsip-prinsip
6. Kepekaan dan aspirasinya terhadap perbedaan kebudayaan, agama, etnis
7. Minatnya terhadap perbaikan profesionalisme dan pengayaan cultural
 Adapun Macam-Macam Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru:
1. Kompetensi Profesional
2. Kompetensi Personal
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknyayang mengutamkan nilai-nilai sosial.
 Kemampuan Penialian Guru Meliputi:
1. Kemampuan membuat perencanaan pengajaran
2. Kemampuan mengajar dalam kelas
3. Kemampuan mengadakan hubungan antara pribadi siswa

 REFORMASI PENDIDIKAN
Pergeseran paradigma pengelolaan pendidikan dasar dan menengah telah tercermin dalam Visi Pembangunan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam GBHN(1999)“ Mewujudkan system iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna mewujudkan bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggung jawab, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Tahap Perkembangan
1. Tahap Praformal
2. Tahap formalitas
3. Tahap Otonomi

 Pengelolaan Pendidikan Pada Tingkat Sekolah
Yang menjadi kewenangan tingkat sekolah adalah sebagai berikut:
1. menetapkan visi
2. memiliki kewenangan dalam penerimaan siswa baru sesuai dengan ruang kelas yang tersedia
3. Menetapkan kegiatan ekstra kulikuler
4. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
5. Penghapusan barang dan jasa dapat dilakukan sendiri oleh sekolah
6. Proses pengajaran dan pembelajaran
7. Urusan teknis edukatif yang lain sejalan dengan konsep manajemenpeningkatan mutu berbasis(MPMBS)

 Prinsip-Prinsip kemandirian Dalam MBPS:
1. Penyusunan Rencana dan Program
2. Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)
3. Pelaksanaan Program Pendidikan
4.Akuntabilitas Pendidikan

PERAN TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Tidak dapat disangkal bahwa teknologi merupakan suatu ‘kawasan” yang dapat membantu memecahkan masalah kehidupan umat manusia dari masa ke masa secara efektif dan efisien.

 Dasar Pemikiran Perlunya Teknologi dalam Pendidikan
Dalam UU No.2 Tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat 2 tujuan Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan. Dalam pasal 37 UU No.2 Tahun 1989, menyiratkan kaidah-kaidah bahwa kurikulum harus dapat memberikan suatu pengrtahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk dapat :
1. Mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan serta kemampuan mengembangkan diri
2.Kemampuan akademikdan/ professional untuk menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan imu pengetahuan , teknologi, maupun untuk kesenian (Soedijarto,1993)

 Tujuan Pembelajaran dan Bahan Ajar Pendidikan Teknologi Mengacu Atas Hal-Hal Sebagai Berikut;
1. Rumusan Tujuan
2. Penegembangan Bahan Ajar
3.Bahan Ajar yang Pokok-Pokok
4. Pembelajaran

 PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI AREA TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat Bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umunya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti: waktu persiapa mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia, atau alasan lain.
 Teori-Teori yang Berkaitan Dengan Sumber Belajar
Ada 3 prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode pembelajaran yaitu:
1. Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi;
2. Metode( strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran;
3. kondisi pembelajaran yang berbeda bias memiliki pngaruh yang konsisten pada pembelajaran.

 Tahapan Sisitem Pembelajaran
1. Perumusan tujuan intruksional umum
2. Analisis tujuan intruksional umum
3. Analisis kemampuan awal siswa
4. Menuliskan tujuan intruksional khusus
5. Mengembangkan tes acuan patokan
6.Mengembangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan bahan pembelajaran
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9. Merevisi pembeajaran
10.Melaksanakan evaluasi Sumatif

Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Sejumlah pakar memberi nbatasan tentang media, diantaranya yang dikemukakan oleh Association of Education and Communication Technology (AECT), media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Apabila dikaitkan dengan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik (Heini,et,1996).

 Peran Media
Konstribusimedia dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar
2. Kegiatan pembelajaran menjadi ebih menarik
3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif
4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi
5. Kualitas belajar dapat ditingkatkan
6. Pembelajaran dapat disajiakn dimana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan
7. Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih kuat /baik
8. memberikan niali positif
Penjabaran tentang peranan media dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh kemp memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajran. Selain kemp (1985), Heiich et al. (1996) melihat konstribusi media dalam proses pembelajaran secara globa ditinjau dari kondisi berlangsungnya proses pembelajaran, seperti berikut:
a. Pembelajaran yang bergantung pada kehadiran pengajar
b. Proses pembelajaran tanpa kehadiran pengajar
c. Pendidikan jarak jauh
d. Pendidikan khusus

Media yang Tidak Diproyekdikan:
1. Realita
a. Cutaways/ potongan
b.Specimen/ contoh
c. Exhibit/ permanent
2. Model
- Gambar diam
3. Bahan Grafis
a. Sketsa
b. Diagram
c. Chart/ bagan
4. Papan Display
 Media yang Diproyeksikan
1. OHT
2. Slide
3. Media Audio
4. Media Video
5. Media Berbasis Komputer
-Internet dan e-mail
6. Multimedia kit

MENGURANGI BENANG KUSUT PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI PENDIDIKAN
Pendidikan di Indonesia baru sekedar mampu memberikan dampak langsung pendidikan yang diwujudkan dengan ijazah, tetapi belum sampai memberikan dampak pengiring pengajaran yang indikatornya adanya kemampuan daya sainng sumber daya manusia, baik untuk memenuhi tuntutan dunia industri, apalagi persaingan dalam kancah pecaturan dunia.
Beberapa hasil survey yang dilakukan lembaga-lembaga dunia yang kreadibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan, menggambrkan bahwa kreadibilitas bangsa Indonesia dimata dunia tidak semakin memuncak, tetapi justru semakin memudar dalam beberapa tahun ini.
Publikasi yang dikeluarkan oleh IIMD (International Institute for Management development) 2001, yaitu suatu organisasi internasional yang bermarkas
Di kota Lausanne, Swiss. Dari sebanyak 49 negara Indonesia ternyata berada dalam posisi paling rendah , yaitu posisi ke-49. Dari hasil study PERC, Political and Economical Risk Consultancy (2001), menempatkan Indonesia di urutan ke-12 dri 12 negara Asia.

11 Hal Pertimbangan Birokrasi Pendidikan:
1. Guru harus profesional
2. Melakukan perubahan atas kesaahan pendidikan
3. Kelayakan mengajar dan kesejahteraan guru
4. Efisiensi pemanfaatan anggaran pendidikan
5. depolitisasi kebijakan pendidikan
6. Rekturisasi organisasi
7. Kenaikan Gaji PNS yang direncanakan naik 200 persen seiring dengan akan ditetapkannya Undang-Undang guru dan dosen
8. Memposisikan pejabat pendidikan adalah mereka yang professional
9. Rekrutmen tenaga guru harus professional
10. Memberikan tunjangan layak hidup bagi guru yang masuk purnatugas
11. Mengarahkan siswa ke pendidikan yang sesuai dengan kompetensinya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

terima kasih atas artikelnya... salam pergerakan...

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Teni Setiani
ciamis, jawa barat, Indonesia
Motto hidup saya adalah "Tidak ada kata terlambat untuk bangkit, ayo berjuanglah !!!"
Lihat profil lengkapku